1. Iman dan Ihsan (Merasa Selalu Diawasi oleh Allah)
Iman dan ihsan menjadi pintu untuk boleh melihat wajah Allah SWT. Dengan Iman dan ihsan seorang mukmin akan sentiasa merasa diawasi oleh Allah SWT dalam setiap ibadahnya. Seakan-akan dia melihat-Nya dengan hatinya di saat beribadah kepada-Nya. Maka ganjarannya adalah dengan melihat wajah Allah dengan mata kepala di akhirat. Penghulu Ulama` Madzhab Hanabilah, Al-Hafiz Ibn Rajab al-Hanbali Rahimahullahu Ta’ala berkata, bahwa “Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam QS Yunus : 26 yang artinya:
“Bagi orang yang berbuat ihsan, ada pahala yang terbaik (syurga) dan tambahannya (kenikmatan melihat Allah).” (QS Yunus [10]: 26) Telah sahih dalam Ṣaḥīḥ Muslim dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menafsirkan ziyādah (tambahan) dalam ayat ini dengan melihat wajah Allah di Syurga. “Wajah–wajah orang-orang yang beriman pada hari itu berseri–seri kepada Rabbnya mereka melihat.” (QS. Al-Qiyamah: 22-23)
2. Menjaga Solat Subuh dan Asar
Amalan selanjutnya yang dapat membuat manusia dapat melihat wajah Allah di akhirat adalah menjaga solat Subuh dan Asar. Solat merupakan ibadah wajib yang paling mulia dan boleh mengantarkan seorang hamba untuk meraih kenikmatan melihat Allah. Dari Jarir Radhiallahu ‘Anhu berkata, “Ketika kami duduk-duduk bersama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tiba-tiba beliau melihat ke arah bulan di malam purnama seraya berkata, ’Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak samar dalam melihatnya. Jika kalian mampu untuk tidak meninggalkan solat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan solat sebelum terbenamnya matahari (Asar), maka lakukanlah.” (HR al-Bukhari: 7434, Muslim: 1432)
Nabi Muhammad menjelaskan secara jelas bahawa ada hubungan erat antara menjaga solat dan rukyah (melihat Allah). Nabi dalam hadist ini menjelaskan bahawa melihat wajah Allah SWT bukan sekedar angan-angan, melainkan sebuah kepastian yang hanya akan didapatkan kesungguhan dalam beramal dan menjalankan ibadah. Rasulullah SAW juga mengajarkan kita agar memperhatikan dan menjaga dua solat yang agung yaitu solat Fajar (Subuh) dan solat Asar yang memiliki banyak keutamaan dan berat bagi orang munafik.
3. Doa
Berdoa merupakan ibadah yang mulia dan menunjukan bagaimana kesungguhan Hamba dalam meminta kepada Rabb-nya. Ternyata Rasulullah SAW juga telah mengajarkan kepada umatnya sebuah doa yang agar boleh “ melihat Allah” di akhirat nanti.
“Aku meminta kepada-Mu (ya Allah) kenikmatan memandang wajah-Mu (di akhirat nanti) dan aku meminta kepada-Mu kerinduan untuk bertemu dengan-Mu (sewaktu di dunia) tanpa ada mara bahaya dan fitnah yang menyesatkan.” Diriwayatkan oleh al-Nasa’i: 1305, al-Bazzar: 1393, Ibn Hibban: 1971 dan dinilai sahih oleh al-Albani dalam Ṣaḥīḥ al-Jāmi‘ 1301. Baginda Rasulullah memunajatkan doa ini dalam ibadah yang paling utama yaitu solat. Semoga kita umat mukmin dapat sentiasa melaksanakan tiga amalan ini. Kerana tiada kenikmatan yang paling utama, selain melihat maha berkuasanya sang Pencipta, Allah SWT.
Wallahualam
Source: Himpunan Nasihat Ustaz