Kepercayaan Pada Tangkal itu Syirik?

tangkal_1tangkal_2

TANGKAL = Tapak kuda = Paku atau gunting kecil = Kulit haiwan = Kayu pokok = Tulisan mentera = Keris power = Air liur buaya power = Batu aqiq power = dan seumpamanya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

E. Kesyirikan dan Bahayanya :

Jika bentuk-bentuk ibadah yang Allah syari’atkan dipalingkan dari Allah Azza Wa Jalla, atau secara bersamaan ditujukan kepada Allah Azza wa Jalla dan juga kepada selain-Nya, maka inilah yang disebut dengan kesyirikan.

Di antara bentuk-bentuk kesyirikan yang masih diyakini oleh sebagian kaum Muslimin antara lain :

1. Meminta suatu maslahat atau dijauhkan dari mudharat (bahaya) kepada kuburan Nabi, habib, wali, kyai dan lainnya, bernadzar dan menyembelih hewan untuk mereka.

2. Mempercayai dan mendatangi dukun, paranormal, tukang sihir, orang pintar, tukang ramal dan yang sepertinya dan meminta perlindungan kepada jin.

3. Mempercayai jimat, tongkat, tangkal, susuk kekuatan, pusaka, barang sakti, ramalan bintang, dan lainnya.

4. Mempercayai dan menggunakan jampi-jampi, pelet, guna-guna dan lain-lain.

Syirik merupakan kemaksiatan yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan dosa yang paling besar, yang tidak akan diampuni Allah Azza wa Jalla, jika pelaku syirik mati di atas syirik dan tidak bertaubat.

Orang yang berbuat syirik adalah orang paling sesat, paling zhalim di muka bumi ini.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“… Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”
[Luqman: 13]

Via ~ Ustaz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

http://almanhaj.or.id/content/3189/slash/0/kesyirikan-dan-bahayanya-akibat-orang-yang-berbuat-syirik/

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tangkal = Syirik

Diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud, Aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الرُّقَى وَالتَّماَئِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ

“Sesungguhnya jampi-jampi, azimat-azimat, dan guna-guna adalah syirik.”

(HR. Imam Ahmad di dalam Musnad 1/381, Abu Daud di dalam Sunan-nya 7/630, Al-Hakim di dalam Al-Mustadrak 4/217, 418, At-Tabrani di dalam Al-Kabir 10503, dan Al-Baihaqi di dalam Sunan Al-Kubra 9/350)

Imran bin Husain radhiallahu’anhu menuturkan bahawa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melihat seorang lelaki memakai gelang, kemudian baginda pun bertanya:

ما هذه ؟، قال : من الواهنة، فقال : انزعها فإنها لا تزيدك إلا وهنا، فإنك لو مت وهي عليك ما أفلحت أبدا

“Apakah itu?
Lelaki itu menjawab : “Gelang penangkal penyakit”,

lalu Nabi bersabda :
“Lepaskan gelang itu, kerana sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu,
dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.”
(HR. Imam Ahmad)

Dari Abdullah bin ‘Ukaim Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

من تعلق شيئا وكل إليه

“Barang siapa yang menggantungkan sesuatu (dengan anggapan bahawa barang tersebut bermanfaat atau dapat melindungi dirinya), maka Allah akan menjadikan orang tersebut selalu bergantung kepadanya.”
(HR. Ahmad dan At Tirmizi)

Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, dalam hadis yang marfu’, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

من تعلق تميمة فلا أتم الله له، ومن تعلق ودعة فلا ودع الله له، وفي رواية : من تعلق تميمة فقد أشرك

“Barang siapa yang menggantungkan Tamimah* maka Allah tidak akan mengkabulkan keinginannya, dan barang siapa yang menggantungkan Wada’ah* maka Allah tidak akan memberikan ketenangan kepadanya.”

Dan di dalam riwayat yang lain Rasulullah bersabda :

“Barang siapa yang menggantungkan tamimah maka dia telah berbuat kesyirikan.”
(HR. Imam Ahmad)

*Tamimah adalah sesuatu yang dikalungkan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya.

*Wada’ah pula adalah sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang,
menurut anggapan orang orang jahiliah dapat digunakan sebagai penangkal penyakit. Termasuk dalam pengertian ini adalah azimat.
(Lihat Kitabut Tauhid karya Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, Fathul Majid 1/650)

Akibat dari Syirik

إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kepada-Nya dan Dia akan mengampuni dosa lainnya yang berada di bawah tingkatannya bagi siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya.”
(QS. An Nisaa’: 116)

Via ~ Al Baihaqqy

Source: Bin Sajen

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *